Pages

Kamis, 10 Mei 2012

Jurnalistik Dakwah 2


Mengapa Media AS Dahsyat ?
         National Alliance di Washington DC menuding dominasi Yahudi atas media massa AS sehingga mengorbankan kepentingan mayoritas rakyat Amerika.
         Dari 3 saluran TV nasional AS, American Broadcasting Company-Columbia Broadcasting System-National Broadcasting Company dimiliki Yahudi.
         Separuh dari 1.700 koran lokal dan nasional dimiliki Yahudi, separuh sisanya dipengaruhi secara tdk langsung.Ia raja De Facto AS
         Organisasi tsb menuding Yahudi yang 3% telah memperalat rakyat mayoritas di AS;pedoman tdk resmi bangsa dlm hal sosial,mode,hiburan,politik&budaya.
         NYT & WP menjadi trendsetter shg rakyat dan presiden AS tak bisa menentangnya.
         Isu nasional dibuat Yahudi-sesuai kepentingannya, citra Islam berdarah, Arab agresor,Palestina teroris & ribuan distorsi lain.

Aliansi Nasional AS berkesimpulan
         Selama yahudi menguasai media AS, kemalangan,kebingungan dan dekadensi akan menjadi nasib Amerika.

Membanding AS & RI
         Keduanya serupa.
         Di Indonesia, Muslim sebagai mayoritas belum punya media massa yang dapat diandalkan.
         Minoritas(kristen),memonopoli media massa,utamanya pers.
         Proses sosio-kultural, isu politik,refleksi intelektual, tdk ditentukan Muslim

Akar Sejarah Media Islam RI
         Harian Abadi,Pedoman,Indonesia Raya,KAMI dll dibredel setelah malari 1974,
         Kompas (Katolik) dan Sinar Harapan (Protestas) menjadi tanpa saingan,
         Opini publik ditentukan dua koran ini 

Sarana Berbangkit
         QS Alhujarat:6 mengatakan;Hai orang2 beriman,jika datang kepadamu seorang fasik dgn suatu berita maka selidikilah kebenarannya, supaya kamu tidak memberi reaksi keliru terhadap suatu kaum lantaran ketidaktahuanmu sehingga kamu menyesal atas apa yang telah kamu lakukan.
         Krnnya, mutlak Muslim punya alat verifikasi/tabayyun berupa media massa yang kuat.
         Media sebagai urat syaraf masyarakat, powerfull, sarana dakwah yang potensial mencapai muslim kaffah.
         Potensi media Islam lemah secara teknis, akibatnya ancaman QS Al-Baqarah 120 kian nyata. 

Waspadai Metode Manipulasi
         Michael Parenti lewat Methods of Media Manipulation menyebutkan:
         Meringkas dengan menghilangkan bagian tertentu,
         Menyerang dan menghancurkan sasaran,
         Pelabelan,
         Menetapkan asumsi lebih dahulu,
         Menyiarkan begitu saja,
         Meremehkan isi/substansi,
         Keseimbangan semu,
         Membuat kerangka,
         Belajr tapi tak pernah mau bertanya mengapa.

Literasi Media
         Penelitian Burn & Hart (2003):
         Pembelajaran media di Inggris, Irlandia dan Belanda, melalui pendekatan partisipatif shg validasi dan pengalaman warga diperluas.
         Pendekatan pembelajaran media adalah learning by doing

Dampak Literasi Media
         Silverblatt (1995;303-305), dampak literasi media thp individu:
         Kesadaran kritis
         Diskusi
         Pilihan kritis
         Aksi sosial
         Kompetensi yang dicapai;kemampuan memilih,memahami-konteks konten,bentuk/gaya,dampak,industri&produksi-mempertanyakan,mengevaluasi,membuat,menyusun dan merspon media.

Kondisi RI
         Studi Sen & Hill (2001):
         Media massa Ri bukan merefleksikan realitas namun merepresentasikan realitas.
         Akibatnya mudah menjadi alat kepentingan kekuasaan untuk merumuskan realitas politik,kultural dan sosial, bukan berdasar yang dialami rakyat banyak.
         Tak ada dialog khalayak dan konten media, yang ada monolog shg khalayak hanya penerima pasif.expl ramadhan, setan berupa bau mulut tdk dibelenggu, begitu juga nafsu belanja.
         Media RI tdk merasa berkewajiban menunjukkan bahwa beragama bukan tampilan fisik belaka.merepresentasikan simbol agama lebih komersial bagi media ketimbang merefleksikan agama.
         Ajaran agama berjalan secara terpisah dengan ajaran media massa di RI. Expl; ghibah haram namun jualan menjelang buka puasa justru infointmen. Reality show soal alam gaib dan penderitaan rakyat kecil jadi menu dengan rating tinggi padahal di Amerika yang sokoguru-nya liberalisme justru mempertanyakan sisi etisnya, di Indonesia justru menjamur luar biasa.

Dosen : Ibu Raudhatul Jannah,M.Med,Kom

0 komentar:

Posting Komentar

Jurnalistik Dakwah 2


Mengapa Media AS Dahsyat ?
         National Alliance di Washington DC menuding dominasi Yahudi atas media massa AS sehingga mengorbankan kepentingan mayoritas rakyat Amerika.
         Dari 3 saluran TV nasional AS, American Broadcasting Company-Columbia Broadcasting System-National Broadcasting Company dimiliki Yahudi.
         Separuh dari 1.700 koran lokal dan nasional dimiliki Yahudi, separuh sisanya dipengaruhi secara tdk langsung.Ia raja De Facto AS
         Organisasi tsb menuding Yahudi yang 3% telah memperalat rakyat mayoritas di AS;pedoman tdk resmi bangsa dlm hal sosial,mode,hiburan,politik&budaya.
         NYT & WP menjadi trendsetter shg rakyat dan presiden AS tak bisa menentangnya.
         Isu nasional dibuat Yahudi-sesuai kepentingannya, citra Islam berdarah, Arab agresor,Palestina teroris & ribuan distorsi lain.

Aliansi Nasional AS berkesimpulan
         Selama yahudi menguasai media AS, kemalangan,kebingungan dan dekadensi akan menjadi nasib Amerika.

Membanding AS & RI
         Keduanya serupa.
         Di Indonesia, Muslim sebagai mayoritas belum punya media massa yang dapat diandalkan.
         Minoritas(kristen),memonopoli media massa,utamanya pers.
         Proses sosio-kultural, isu politik,refleksi intelektual, tdk ditentukan Muslim

Akar Sejarah Media Islam RI
         Harian Abadi,Pedoman,Indonesia Raya,KAMI dll dibredel setelah malari 1974,
         Kompas (Katolik) dan Sinar Harapan (Protestas) menjadi tanpa saingan,
         Opini publik ditentukan dua koran ini 

Sarana Berbangkit
         QS Alhujarat:6 mengatakan;Hai orang2 beriman,jika datang kepadamu seorang fasik dgn suatu berita maka selidikilah kebenarannya, supaya kamu tidak memberi reaksi keliru terhadap suatu kaum lantaran ketidaktahuanmu sehingga kamu menyesal atas apa yang telah kamu lakukan.
         Krnnya, mutlak Muslim punya alat verifikasi/tabayyun berupa media massa yang kuat.
         Media sebagai urat syaraf masyarakat, powerfull, sarana dakwah yang potensial mencapai muslim kaffah.
         Potensi media Islam lemah secara teknis, akibatnya ancaman QS Al-Baqarah 120 kian nyata. 

Waspadai Metode Manipulasi
         Michael Parenti lewat Methods of Media Manipulation menyebutkan:
         Meringkas dengan menghilangkan bagian tertentu,
         Menyerang dan menghancurkan sasaran,
         Pelabelan,
         Menetapkan asumsi lebih dahulu,
         Menyiarkan begitu saja,
         Meremehkan isi/substansi,
         Keseimbangan semu,
         Membuat kerangka,
         Belajr tapi tak pernah mau bertanya mengapa.

Literasi Media
         Penelitian Burn & Hart (2003):
         Pembelajaran media di Inggris, Irlandia dan Belanda, melalui pendekatan partisipatif shg validasi dan pengalaman warga diperluas.
         Pendekatan pembelajaran media adalah learning by doing

Dampak Literasi Media
         Silverblatt (1995;303-305), dampak literasi media thp individu:
         Kesadaran kritis
         Diskusi
         Pilihan kritis
         Aksi sosial
         Kompetensi yang dicapai;kemampuan memilih,memahami-konteks konten,bentuk/gaya,dampak,industri&produksi-mempertanyakan,mengevaluasi,membuat,menyusun dan merspon media.

Kondisi RI
         Studi Sen & Hill (2001):
         Media massa Ri bukan merefleksikan realitas namun merepresentasikan realitas.
         Akibatnya mudah menjadi alat kepentingan kekuasaan untuk merumuskan realitas politik,kultural dan sosial, bukan berdasar yang dialami rakyat banyak.
         Tak ada dialog khalayak dan konten media, yang ada monolog shg khalayak hanya penerima pasif.expl ramadhan, setan berupa bau mulut tdk dibelenggu, begitu juga nafsu belanja.
         Media RI tdk merasa berkewajiban menunjukkan bahwa beragama bukan tampilan fisik belaka.merepresentasikan simbol agama lebih komersial bagi media ketimbang merefleksikan agama.
         Ajaran agama berjalan secara terpisah dengan ajaran media massa di RI. Expl; ghibah haram namun jualan menjelang buka puasa justru infointmen. Reality show soal alam gaib dan penderitaan rakyat kecil jadi menu dengan rating tinggi padahal di Amerika yang sokoguru-nya liberalisme justru mempertanyakan sisi etisnya, di Indonesia justru menjamur luar biasa.

Dosen : Ibu Raudhatul Jannah,M.Med,Kom

0 komentar: